Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan lokal, sebuah frasa singkat namun penuh makna seringkali muncul dalam percakapan sehari-hari, unggahan media sosial, hingga menjadi judul berita. Frasa tersebut adalah "In this economy?" (atau dalam bahasa Indonesia, "Di tengah ekonomi seperti ini?"). Jauh dari sekadar pertanyaan, ungkapan ini telah menjadi sebuah tren budaya, semacam respons kolektif yang mencerminkan kecemasan, kepasrahan, sekaligus humor generasi Milenial dan Gen Z dalam menyikapi kondisi keuangan mereka.
Pada intinya, tren "In this economy?" adalah cara untuk mengomentari atau memberi alasan atas suatu keputusan finansial—atau ketiadaannya—dengan latar belakang situasi ekonomi yang dirasa berat. Frasa ini sering kali digunakan dengan nada sarkastis, retoris, atau sekadar sebagai penegasan atas sulitnya memenuhi ekspektasi gaya hidup atau bahkan kebutuhan pokok.
Konteks Penggunaan yang Beragam
Fleksibilitasnya membuat frasa ini dapat diterapkan dalam berbagai situasi, misalnya:
- Menjustifikasi Penghematan: "Mau nongkrong di kafe mahal? In this economy? Mending bikin kopi sendiri di rumah."
- Menyindir Harga yang Mahal: Saat melihat harga sebuah barang yang dianggap tidak wajar, seseorang mungkin akan berkomentar, "Harga kaus kaki saja sudah ratusan ribu, in this economy?"
- Mengekspresikan Ketidakmampuan Finansial: "Beli rumah? In this economy? Bisa bayar sewa kos tepat waktu saja sudah bersyukur."
- Memberi Semangat untuk Cerdas Finansial: Artikel dan konten media sosial kerap menggunakan frasa ini untuk menarik perhatian audiens agar lebih bijak dalam mengelola keuangan, seperti "Tips makan sehat dan hemat, in this economy."
Asal Usul dan Perkembangan Tren
Sulit untuk menunjuk satu momen spesifik sebagai awal mula tren ini. "In this economy?" lebih merupakan "frasa mengambang" yang popularitasnya meroket seiring dengan meningkatnya kesadaran dan diskusi publik mengenai isu ekonomi pasca-pandemi, inflasi, suku bunga yang tinggi, dan daya beli yang menurun.
Fenomena ini juga dipopulerkan oleh para kreator konten di platform seperti TikTok, Twitter, dan Instagram yang menggunakan frasa ini dalam sketsa komedi, video ulasan, atau sekadar cuitan yang relevan dengan kehidupan banyak orang. Di Indonesia, media-media besar seperti Kompas.com pun kerap mengadopsi frasa ini dalam judul-judul artikel mereka, menandakan betapa meresapnya ungkapan ini dalam kesadaran kolektif.
Lebih jauh, analis keuangan dan penulis Kyla Scanlon bahkan merilis buku berjudul "In This Economy?: How Money and Markets Really Work", yang menunjukkan bahwa frasa ini telah melampaui sekadar meme internet menjadi sebuah representasi dari sentimen ekonomi yang lebih luas.
Dengan kata lain, tren "In this economy?" adalah cerminan dari zeitgeist atau semangat zaman. Ia adalah sebuah helaan napas kolektif, sebuah cara bagi banyak orang untuk mengatakan, "Saya merasakan tekanan ini, dan saya tahu Anda juga merasakannya," sambil tetap mencoba menavigasi realitas ekonomi dengan sedikit humor dan rasa kebersamaan.